Industri pariwisata sering dikritik karena merusak lingkungan. Sebagai jawaban, muncul tren eco-friendly travel atau liburan hijau yang mengutamakan keberlanjutan.
Konsepnya sederhana: wisatawan diajak menikmati alam tanpa meninggalkan jejak negatif. Dari penggunaan transportasi ramah lingkungan, hotel berkonsep hijau, hingga konsumsi produk lokal.
Destinasi wisata kini berlomba menawarkan konsep eco-tourism. Misalnya, resort dengan energi surya, program reboisasi, atau larangan plastik sekali pakai.
Generasi muda menjadi penggerak utama tren ini. Mereka lebih peduli lingkungan dan rela membayar lebih untuk pengalaman wisata yang ramah bumi.
Namun, tantangan tetap ada. Tidak semua destinasi siap dengan infrastruktur hijau, dan biaya eco-travel sering kali lebih mahal.
Meski begitu, tren ini terus berkembang. Banyak maskapai kini menawarkan opsi kompensasi karbon, sementara agen perjalanan menyediakan paket wisata berkelanjutan.
Eco-friendly travel bukan sekadar gaya, tetapi kebutuhan untuk menyelamatkan destinasi wisata dari kerusakan jangka panjang.
Liburan kini bukan hanya soal bersenang-senang, tetapi juga tanggung jawab pada bumi.

